Ok, well
pertama – tama udah berapa lama gw gak memelihara blog gw tercinta ini… Udah
sekitar 3 taunan, dan gw baruu realize lagi saat blog ini udah bisa masang
adsense hahahaha (nice one). Jadi saya ucapkan terima kasih untuk yang udah
pernah baca” di blog ini, walau mungkin cuma sekedar mampir atau mouse anda
kepencet halaman web nya, ga masalah. Disengaja atau tidak, tetap gw apresiasi.
Back to the topic, kali ini gw akan
membahas salah satu Visual Novel (lebih akrab dipanggil VN) yang masih hangat
beredar, (setidaknya saat saya main) yakni Nine: Kokonotsu, Kokonoka, Kokonoiro.
Gw juga tertatik mainin pas tau kalau VN satu ini memliki patch local yang
sudah susah payah digarap oleh Herosoft.
Pioneer studio produksi VN pertama (yang gw tau) di Indonesia. Gw apresiasi
sekali karna saat pertama mereka ngumumin projek pertama, belum banyak yang
minat atau bahkan tau apa itu Visual Novel (bagi yang ga tau VN,
u can googling immediately). Kalau pun beberapa dari VN readers pasti sudah
sangat biasa translate engrish dan ga perlu dibuatin Indonesia-nya. Dengan
demand yang dalam pandangan gw terbatas, mereka ambil resiko untuk make this
dream come true. Jujur gw sebagai salah satu VN reader yang berkemampuan
inggris terbatas, sangat antusias mendengar kabar yang kira” udah gw denger 2
taun lalu kalo ga salah. Dan di taun 2018, setelah gw melewati titik jenuh
menekuni jejepangan, gw akhirnya seakan dipertemukan kembali untuk memainkan
game ini.
Bercerita tentang Niimi Kakeru seorang
murid SMA kelas 2 biasa yang menjalani hidupnya seperti halnya murid SMA pada
umumnya. Shiramitsugawa kota tempat tinggalnya juga tidak begitu menarik para
wisatawan, sehingga pihak walikota Shiramitsugawa membuat sebuah anime yang
mengambil kisah dari legenda kota Shiratsugawa. Hasilnya pun tidak terlalu
berdampak pada kemajuan kota tersebut. tetap saja tidak begitu banyak menarik
perhatian, bahkan sekitar dua musim penanyangan animenya, tetap saja tidak
membawa banyak massa datang. Walau memang ada sebagian orang yang sangat
menyukai animenya, namun beberapa saja tidak cukup menutup lubang biaya
produksi. Kemudian entah dasar apa, lagu
juga tidak, pihak walikota mengadakan semacam acara perayaan anime tersebut di
suatu kuil, seorang siswi SMA bernama Kujou Miyako bercosplay menjadi salah
satu karakter anime tersebut, namun pada saat bersamaan terjadi gempa yang
lumayan besar di daerah tersebut. Kakeru saat itu dimintai tolong secara
pribadi oleh seorang penjaga kuil sekaligus guru di sekolahnya untuk ikut
membantu. Dan saat gempa terjadi, salah satu benda keramat kuil jatuh dan
pecah. Dimulai dari situlah kehidupan kakeru berubah.
VN pendek karya Pallete ini hanya
merangkum chapter seorang Kujou Miyako. Jadi disini kita tidak akan menonjolkan
heroine lain pada cerita, dan hanya terfokus pada Miyako, dan yah walau agak
stereotype “Oujo type”. Sebagaimana eroge pada umumnya, heroine menampilkan
layer – layer lain dari kepribadiannya. Tujuannya pasti untuk membuat pembaca
tidak jenuh dengan kepribadiannya, namun harus disesuaikan juga, relevan atau
tidak dengan cerita. Di nine ini Miyako pertama kali diperkenalkan dengan aura
cukup misterius, namun di kemudian karakternya
berubah menjadi carrying dan lovable layaknya osananajimi, tapi tidak.
Yang membuat VN ini enjoyable, tentu
selain teks Indonesia yang ngocol dan supporting chara nya yang penuh tenaga,
BGM nya on point dan mudah membuat kita terbawa (setidaknya bagi saya), apalagi
sentuhan melankolis dari music “under the moon” yang muncul sebagai mood
booster chemistry dari interaksi kedua
protagonist kita, gw pribadi sangat menyukai itu.
Other
that, cerita di part Miyako ini dikemas cukup ringan mengingat premis dan
potensi yang dimiliki VN ini cukup besar untuk menjadi sebuah kisah yang depressing,
namun sepertnya si penulis agak menahan untuk membuat cerita yang terlalu
berat, mungkin akan dijadikan layaknya seri Fate yang semakin menambah kesan dark dan desperate nya
seiring berlanjut ke rute heroine yang diipilih. Disini sama sekali tidak
terasa sebuah ketegangan, dan kita banyak disuguhi kisah romansa klasik Oujo
naif dengan pemuda proactive, dan untungnya durasi pendek menjadi keuntungan
tersendiri, karena apabila semakin panjang, mungkin akan semakin dragging juga
ceritanya. Setiap scene yang disini juga cukup memberi hint dan berkaitan
dengan focus cerita utamanya, termasuk di part comedy yang harus gw katakan
cukup bekerja dengan bantuan teks indonesia, I mean kapan lagi baca VN
translate indo dengan pembendaharaan kata yang amat kental kewibuannya.
Mungkin
beberapa akan menyebut VN ini cukup chessy sebagai titik kelemahannya dengan
penurunan tempo yang cukup cepat saat common route yang cukup suspense ke route
miyako yang terkesan kalem. Walaupun terkadang tetap mencoba untuk tetap
menampilkan ketegangan, suasana yang heartwarming acapkali menghancurkan tensi
yang coba dibangun. Namun untung gw masih bersimpati dengan karakter Kujou ini,
bukan karena masalah yang dihadapinya, tapi karena keluguannya yang untuk
ukuran wibu nolep yang sangat murahan terhadap nafsu, cukup bisa membuat mereka
merebahkan badan sejanak lalu menghapus darah di lubang hidung mereka, dan
berteriak “anjing! coba di real life ada orang kek gini nyamperin gue”.
Sebenarnya
ada lagi kekurangan di VN ini, cuman karna males juga gw post dengan anggapan
gw tau kalau ga bakalan juga ada cukup massa yang bakal ngeliat bacotan ini,
minimal 5000 orang lah. Jadi, verdict gw terhadap VN ini mungkin agak terlalu
bias terhadap pengalaman pertama kali main VN memakai teks bahasa sendiri, gw
juga tau VN ini punya beberapa kekurangan, but yeah cukup menyengkan membaca VN
satu ini, mungkin kesenangan akan sedikit berkurang jikalau gw bacanya pake
English, jadi terima kasih banyak untuk Hero Soft telah berdedikasi untuk
menyelesaikan projek satu ini, diharap juga untuk tetap mengerjakan sequel nya
nanti yang gw yakin bakal jadi klimaks cerita, karena ini hanya sebatas
penganalan dunia di Nine dan karakter penting kelak.
Akhir
kata gw kasih pic dibawah sebagai fan service untuk menemani keheningan hari, malam,
dan chattingan WhattsApp kalian, bye.